LENTERASUMBAR - Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Nevi Zuairina menghadiri Rapat Kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri Perdagangan, membahas berbagai aspek krusial terkait evaluasi anggaran tahun 2023 hingga usulan APBN 2025.
Dalam rapat yang berlangsung intens ini, fokus utama adalah Rencana Kerja Kementerian Perdagangan 2025 yang menitikberatkan pada pengembangan ekspor, pembinaan UMKM, perdagangan antar wilayah, dan pengamanan perdagangan.
Sebagai anggota Komisi VI, Nevi mendorong pentingnya sinergi antar kementerian untuk mencapai target-target tersebut.
Nevi juga mengajukan pertanyaan krusial terkait kontribusi perdagangan dalam negeri dan luar negeri terhadap pendapatan negara.
"Informasi sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang tepat," tegas Nevi yang juga anggota Badan Anggaran DPR ini.
Diskusi pun meluas ke infrastruktur perdagangan dalam negeri, dengan Nevi menekankan perlunya peningkatan konektivitas antar pulau dan pengembangan pusat distribusi sebagai prioritas.
Dalam konteks pembinaan UMKM, Nevi mempertanyakan program konkret yang akan dilakukan Kementerian Perdagangan, sekaligus mengadvokasi sinergi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM untuk mengoptimalkan manfaat dan menghindari tumpang tindih anggaran.
Politisi PKS ini juga mengkritisi proses lambat dalam penyelesaian masalah kemacetan peti kemas di pelabuhan yang mempengaruhi biaya logistik dan harga produk
Maka, Nevi menekankan perlunya koordinasi yang lebih baik antar kementerian terkait. "Pengawasan terhadap perdagangan online dan marketplace yang kian marak juga perlu ditingkatkan untuk memastikan tidak merugikan pengusaha lokal," tegasnya.
Untuk perdagangan internasional, khususnya dengan Uni Eropa, serta progres perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) juga dibahas.
"Saya mengharapkan adanya koordinasi dan sinergi yang lebih baik antar kementerian, serta pembinaan yang tepat bagi UMKM. Kunci keberhasilan kita adalah kebijakan yang terarah dan strategis untuk mendukung daya saing perdagangan Indonesia," ingat Nevi Zuairina.(**)
0 Komentar