LENTERASUMBAR - Anggota Komisi XII DPR RI, Nevi Zuairina, menyampaikan keprihatinannya terkait maraknya kasus penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang merugikan masyarakat kecil.
Dalam rapat dengar pendapat bersama BPH Migas baru-baru ini, politisi PKS tersebut menyoroti berbagai modus pelanggaran, seperti manipulasi takaran BBM di SPBU hingga pencampuran dengan zat lain yang menurunkan kualitas.
“BBM subsidi adalah hak masyarakat kecil yang harus dijaga ketat. Penyalahgunaan oleh oknum di SPBU adalah pelanggaran serius yang tidak boleh dibiarkan,” tegas Nevi.
Nevi menekankan bahwa tindakan tersebut tidak hanya merugikan konsumen, tapi juga mengkhianati tujuan utama subsidi energi yang dirancang untuk membantu masyarakat rentan.
Untuk itu, Nevi meminta pemerintah melalui BPH Migas dan instansi terkait meningkatkan pengawasan distribusi BBM subsidi.
Salah satu usulan yang disampaikannya adalah pemanfaatan teknologi digital untuk memantau distribusi dan penggunaan BBM subsidi secara real-time.
“Dengan teknologi, kita bisa meminimalisir penyalahgunaan dan segera menindak pelaku pelanggaran,” tambahnya.
Selain itu, Nevi mendorong pemberian sanksi tegas terhadap SPBU yang terbukti melanggar aturan, termasuk pencabutan izin operasional bagi pelanggaran berulang.
Ia juga mengusulkan agar proses pengawasan melibatkan masyarakat melalui sistem pelaporan yang mudah diakses.
Keterlibatan masyarakat penting untuk memastikan subsidi BBM tepat sasaran. Kolaborasi antara pemerintah, BPH Migas, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pengawasan ini,” ujar Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini juga menyoroti pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang peran subsidi BBM bagi kelompok rentan.
Menurutnya, subsidi energi merupakan bentuk keberpihakan negara kepada rakyat kecil yang harus dijaga bersama.
Semua pihak perlu memahami bahwa subsidi ini adalah kebijakan yang dirancang untuk membantu masyarakat kecil. Mari kita bersama-sama menjaga agar kebijakan ini tidak disalahgunakan,” pungkas Nevi Zuairina. (**)
0 Komentar