LENTERASUMBAR - Jangan asal sebut orang mengalami 'obesitas' meskipun nampak gemuk, demikian menurut sebuah laporan dari para ahli global.
Istilah "obesitas klinis" harus digunakan untuk pasien dengan kondisi medis yang disebabkan berat badan mereka. Adapun "obesitas pra-klinis" harus diterapkan pada mereka yang tetap gemuk tetapi bugar, meskipun berisiko terkena penyakit.
Parameter ini lebih baik daripada hanya mengandalkan Indeks Massa Tubuh (IMT)–yang mengukur apakah berat badan seseorang sesuai dengan tinggi badan mereka–untuk menentukan obesitas.
Diperkirakan lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia mengalami obesitas dan memerlukan obat penurun berat badan yang diresepkan dokter.
Laporan tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology, didukung lebih dari 50 pakar medis di seluruh dunia.
Laporan tersebut menyerukan "pembingkaian ulang" (reframing) obesitas untuk membedakan antara pasien yang mengidap penyakit dan mereka yang tetap sehat, tetapi berisiko terkena penyakit di masa mendatang.
Apa dampaknya terhadap penanganannya secara medis? Simak berita selengkapnya melalui tautan di kolom komentar.
Sumber : bbc indonesia
Foto ilustrasi: ISTOCK/GETTY IMAGES
0 Komentar