KOLABORASI DINAS KEBUDAYAAN SUMBAR DENGAN SUTAN VAREL ORIANO, GELAR BIMTEK PENINGKATAN KAPASITAS BUNDO KANDUANG



BUKITTINGGI – Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat melalui dana pokok pokok pikiran Sutan Varel Oriano melaksanakan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Bundo Kanduang di Hotel Monopili, Bukittinggi. Peserta kegiatan berasal dari Dharmasraya sebanyak 80 orang. 


Kegiatan tersebut dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas kebudayaan Sumbar, Dr. Jefrinal Arifin, SH, M.Si, Minggu (19/10/2025). Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Olahraga Dharmasraya dan Kabid kebudayaan Bukittiggi. 


Pada kesempatan tersebut, Jefrinal menyampaikan bahwa permasalahan bundo kanduang cukup kompleks saat ini karena berkaitan dengan perubahan sosial, budaya dan peran perempuan minangkabau dalam masyarakat modren. 


“Ada beberapa penyebab hal tersebut terjadi, misalnya pergeseran peran dan fungsi, kurangnya pemahaman generasi muda dan tantangan dari modernisasi dan globalisasi”, terangnya. 


Dari banyak permasalahan tersebutlah, menurut Jefrinal dilaksanakan kegiatan Bimtek ini, dengan tujuan agar nanti para peserta bisa mengetahui betapa besarnya peran dan fungsi seorang bundo kanduang di Minangkabau. 


“Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari, dari tanggal 19 sampai dengan 21 Oktober 2025, dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten”, sebutnya.


Dia juga berharap, semoga dengan pelaksanaan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif untuk pelestarian adat dan budaya Minangkabau.


“Tugas ini memang berat, tapi tidak mustahil, jika seluruh elemen bekerjasama dalam melestarikan adat dan budaya minangkabau sebagaimana mestinya”, tutupnya.  


Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Sutan Varel Oriano yang bertindak sebagai salah seorang pemateri, menegaskan, pihak legislatif memiliki peran Krusial dalam pelestarian adat dan budaya Minangkabau. Perihal ini diungkapkannya Senin (20/10/2025) dengan materi bertema Peran Legislatif Dalam Pelestarian Adat dan Budaya Minangkabau di Sumatera Barat.


Sutan Varel Oriano, menerangkan, seperti kita ketahui, bahwa Bundo Kanduang dalam Minangkabau,  adalah panggilan untuk perempuan Minangkabau.


Terutama, yang sudah menikah, dan berperan sentral sebagai pemimpin informal, penjaga adat & nilai-nilai keluarga, serta tauladan bagi kaumnya. 


"Bundo Kanduang adalah "limpapeh rumah nan gadang",  yang menjadi penyeimbang, pengayom, dan pengikat kekuatan keluarga dan nagari," ucapnya. 


Sutan Varel Oriano, mengatakan, Ranah Minang (Sumatera Barat), kaya akan adat dan budaya, memiliki warisan tak ternilai, yang perlu dijaga kelestariannya. 


Di tengah arus modernisasi saat ini, peran lembaga legislatif menjadi semakin penting.


"Terutama,  dalam memastikan adat dan budaya Minangkabau,  tetap hidup dan relevan, bagi generasi mendatang," ujarnya.


Salah satu yang penting disikapi, adalah adalah Pembentukan Peraturan Daerah (Perda) terkait Pelestarian Adat.


"Bagaimana pola pelestariannya, apa yang diperlukan dilakukan, dan lain sebagainya. Yang, jelas sangat dibutuhkan sumbang saran serta pikiran dari para pucuk adat (Datuk), dan pemangku adat lainnya, termasuk Bundo Kanduang, pakar serta ahli budaya sejarah Minangkabau," ucap Sutan Varel Oriano.


Pelestarian Adat tersebut, sambung dia, juga termasuk bagaimana menjadikan sejumlah bagiannya masuk dalam perlindungan cagar budaya.


"Seperti: menjaga bangunan bersejarah rumah gadang dari kerusakan atau alih fungsi, dan lainnya," ucapnya.

Selain itu, juga terkait penggunaan bahasa Minangkabau (mendorong penggunaan bahasa daerah) dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari, pun penting. Dan, hal lain yang dianggap perlu.


"Pastinya, sejalan dengan tujuan pelestarian bersama, bagaimana Adat bisa selalu terjaga, termasuk bangunan, situs sejarah, dan bahasa," ujarnya lagi.


Harapannya, dengan adanya kerjasama yang baik dan intens, antara lembaga legislatif, pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait, adat dan budaya Minangkabau akan tetap menjadi kebanggaan Sumatera Barat dan Indonesia, terang Sutan Varel Oriano.


Narasumber yang lain pada acara tersebut yakni Prof Ir Raudha Thaib MP, H Masoed Abidin, Irwan Malin Basa, Ratmil, Yufrian Azrial. (**)

Posting Komentar

0 Komentar