Sinergi BUMN Tangani Banjir Aceh–Sumbar Dipantau BP BUMN, BSI dan Pertamina Bergerak Cepat

 



JAKARTA - BUMN kembali menunjukkan kekuatan kolaborasi nasional dalam merespons bencana alam. Melalui koordinasi Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN), berbagai perusahaan pelat merah bergerak cepat membantu korban banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.


BP BUMN menjalankan peran pengaturan dan pengawasan agar seluruh aksi kemanusiaan BUMN berjalan solid, terkoordinasi, serta tepat sasaran. Sinergi lintas sektor menjadi kunci agar bantuan dapat menjangkau masyarakat terdampak secara cepat dan terukur.


Dalam penanganan bencana ini, BP BUMN memastikan koordinasi antar-BUMN berjalan serentak, melibatkan sektor perbankan, energi, logistik, transportasi, hingga telekomunikasi. Bank Syariah Indonesia (BSI) ditunjuk sebagai koordinator penyaluran bantuan, khususnya untuk wilayah Aceh.


BSI menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp1 miliar untuk masyarakat terdampak banjir di Sumatera Barat. Bantuan tersebut disalurkan secara transparan dan terukur sebagai bagian dari komitmen BUMN dalam mendukung pemulihan pascabencana.


Untuk wilayah Aceh, BSI mengirimkan total bantuan logistik mencapai 45,3 ton yang disalurkan melalui enam tahap pengiriman. Bantuan mencakup sembako, susu, obat-obatan, perahu karet, hingga dapur umum bagi korban banjir bandang.


Selain bantuan logistik, BSI juga menyediakan dukungan komunikasi darurat berupa perangkat Starlink dan telepon satelit. Fasilitas ini berperan penting dalam menjaga konektivitas di wilayah terdampak, terutama di daerah yang terisolasi akibat rusaknya infrastruktur.


Pada tahap kedua penyaluran, bantuan tambahan kembali dikirim langsung oleh Direksi BSI sehingga total bantuan untuk Aceh mencapai 27 ton pada tahap tersebut. Hingga 10 Desember 2025, bantuan BSI yang telah disalurkan tercatat mencapai 45,3 ton.


Sinergi BUMN juga terlihat dari peran Pertamina Patra Niaga yang memastikan pasokan BBM industri tetap tersedia. Langkah ini dilakukan untuk menjaga operasional kantor-kantor BSI serta fasilitas publik di Aceh agar tetap berjalan di tengah kondisi darurat.


Terjaganya pasokan energi berdampak langsung pada keberlangsungan layanan publik, termasuk akses perbankan, distribusi logistik, serta operasional dapur umum. Dengan demikian, kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat terus terpenuhi.


Seluruh langkah kolaboratif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan ketahanan nasional, perlindungan masyarakat, serta penguatan ekonomi kerakyatan di tengah situasi krisis.


Kehadiran negara melalui BUMN tidak hanya berfokus pada bantuan darurat, tetapi juga memastikan keberlanjutan layanan ekonomi dan sosial. Akses keuangan tetap terbuka, komunikasi darurat terjaga, dan distribusi bantuan mampu menjangkau wilayah pelosok.


Negara hadir, BUMN bergerak, dan BP BUMN mengawal. Sinergi ini menjadi bukti nyata peran BUMN untuk Indonesia, memastikan seluruh aksi kemanusiaan berjalan terukur, akuntabel, dan bertanggung jawab demi keselamatan serta pemulihan masyarakat terdampak bencana. (*)

Posting Komentar

0 Komentar