Kesepakatan Bersama, Kongres IKA di ZHM Premiere Hotel

 



Padang---Berakhir sudah polemik penyelenggaraan Kongres VII Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unand 2025. Setelah sebelumnya pelaksanaan kongres pada 29 November, Minggu (16/11) malam, dua pihak sebelumnya berbeda pandangan sepakat bahwa Kongres VII IKA Unand dilaksanakan di ZHM Premiere Hotel Padang.



"Setelah mempertimbangkan banyak hal, kita sepakati bahwa Kongres VII IKA Unand 2025 dilaksanakan di ZHM Premiere Padang pada Sabtu (29/11) mendatang," kata Penanggung Jawab Kongres yang juga Ketum DPP IKA Unand Periode 2021-2025. Sejumlah kesepakatan juga berhasil dicapai dalam rapat via Zoom dipimpin Ketua SC Prof Reni Maryeni itu.



Keputusan lokasi Kongres VII IKA Unand ini sempat mencuat sejak beberapa bulan terakhir. Satu pihak ingin kongres dilaksanakan di Hotel Basko dan pihak lainnya di ZHM Premiere Hotel. Masing-masing pihak bersikukuh dengan argumentasi masing-masing.



"Kita ingin kongres guyub dan berjalan damai demi menegakkan marwah IKA Unand," tegas Rustian dalam rapat yang juga dihadiri hampir seluruh panitia. Di antaranya, Wakil Ketua SC Dr Munzir Busniah, Sekretaris SC Dr Hari Efendi Iskandar, Ketua OC dr M Riendra beserta jajaran panitia SC dan OC lainnya. 



Sesuai rencana awal, kongres ini diawali dengan dialog kebangsaan. Bila awalnya hanya menghadirkan tokoh-tokoh alumni masing-masing Dr Prim Haryadi, Dr Gamawan Fauzi, Imelda Sari, Prof Fasli Jalal dan Prof Musliar Kasim. Namun  masukan Rustian, juga diisi Ketua Himpuni yang juga Menteri Pertanian Amran Sulaiman  dan Kepala Staf Kepresidenan M Qodari sebagai keynote speaker.



Sejumlah tokoh juga diundang dalam kongres ini, mulai Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Mayjen TNi Arief Gajah Mada, Kapolda Sumbar Irjen Gatot Tri Suryanta. Tentunya juga Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Rektor Unand Efa Yonnedi PhD dan lainnya. Sekadar diketahui, sejauh ini Unand sudah menghasil 150 ribu lebih alumnì. 



Ketua OC dr M Riendra menyebutkan bahwa pihaknya siap menyesuaikan rencana anggaran belanja (RAB) dalam proposal menyusul terjadinya sejumlah perubahan dari rencana awal. Terutama, dialog kebangsaan. "Insya Allah, secepatnya kita perbaiki isi proposal," ujar Riendra.



Berakhirnya dualisme pelaksanaan kongres ini mendapat tanggapan positif dari sejumlah pihak, termasuk dewan pembina. "Alhamdulillah, kita bersyukur pelaksanaan kongres bisa bersatu di ZHM Premiere Hotel. Hal ini sudah menjadi harapan dari dewan pembina sejak awal," ujar Prof Tafdil Husni wakil ketua dewan pembina yang juga mantan rektor Unand.



Rektor Unand Efa Yonnedi PhD juga mengutarakan rasa syukurnya. "Kita sejak awal mendorong kongres berjalan guyub dan damai. Insya Allah, kita sangat suppprt palaksanaan kongres. Bagaimanapun sinergi dan kolaborasi alumni dengan almamater sangat diharapkan," ujar dia. (*)

Posting Komentar

0 Komentar